Pencinta Tuhan Di Malam Sepi
Pencinta Tuhan Di Malam Sepi
Di waktu malam sepi, senyap sunyi
Suasana hening, sejuk menyucuk tulang
Hanya suara dengkuran manusia yang memecah sunyi
Sekali-sekala kedengaran suara anjing-anjing liar di waktu malam sepi
Di waktu itu pencinta Tuhan bangun dengan penuh tenang
Membersihkan diri, berpakaian bersih
Bertelut dan berlutut, berdiri dan sujud berulang-ulang kali sepuas hati
Berzikir, bertahmid, bertakbir dan bertasbih
Puja dan puji disemarakkan, munajat membisikkan, melahirkan cinta
Merafakkan doa melahirkan hajat dan harapan
Mengagungkan dengan penuh khusyuk dan tawadhuk, menghina diri
Menghina diri di hadapan cinta agungnya, agar diperhati
Air mata mengalir di pipi, jatuh ke bumi
Begitulah setiap malam yang berlalu
Di suasana kesepian malam, di dalam keheningan suasana
Pencinta-pencinta Tuhan memuja cinta agungnya, agar dia dicintai
Setelah memuja-memuji sepenuh hati
Meminta, mengharap sepuas hati
Dengan air mata dan tangisan minta dikasihi-Nya
Mereka berhenti menunggu malam
Hati sentiasa bimbang takut cinta tidak berbalas
Namun putus asa tiada, harapan sentiasa berbunga
Perhubungan tetap diteruskan
11.5.97
Tulisan ini adalah sajak yang ditulis oleh Abuya Ashaari Muhammad at Tamimi |
- 1574 reads
Post new comment