0116 Kenapa Mesti Anti dengan Imam Mahdi
Sudah menjadi semacam sunnah alam, setiap sesuatu itu pasti ada yang menyokong
dan ada pula yang akan menentangnya. Perkara Imam Mahdi ini juga tidak terkecuali
karena memang sudah diketahui umum pula bahwa ada yang menyokong dan mempercayainya,
manakala segolongan lagi menentangnya dengan segala daya upaya yang ada pada mereka.
Kebanyakan mereka adalah dari kalangan cendekiawan atau sarjana Islam mutaakhirin.
Kadang-kadang kita heran mengapa mereka mesti menentang kemunculan
Imam Mahdi. Memang kita akui bahwa ada suatu pepatah Arab yang
menyebutkan bahwa,
Setiap manusia itu memusuhi apa yang dia tidak ketahui.
Tetapi, apakah alasan sebenar mereka menentang kemunculan
Imam Mahdi itu tidaklah kita ketahui. Hanya beralasankan jahil
terhadap isu Imam Mahdi, tidaklah dapat diterima bulat-bulat,
sekalipun ada benarnya juga. Kita harus ingat bahwa isu Imam Mahdi
bukan reka-rekaan tukang-tukang cerita karena ia diberitakan
sendiri oleh baginda Rasulullah SAW, perawinya adalah orang-orang
yang sama yang meriwayatkan hadis-hadis mengenai hukum-hukum Islam
yang lain, sanadnya saling kuat-menguat, matannya saling berkaitan,
dan tarafnya bukan lagi maudhuk tetapi sudah sampai ke taraf
mutawatir maknawi.
Apa yang perlu kita takutkan terhadap Imam Mahdi? Beliau datang
bukannya membawa bala, malah menghilangkan bala. Tidak juga untuk
menyusahkan kita, jauh sekalilah mau menyekat pembangunan dan
kemajuan umat. Kita kata kita bimbang kepercayaan kepada Imam Mahdi
akan menyebabkan umat Islam leka dan terus mundur. Apakah dengan
menolak terus kedatangan Imam Mahdi, umat Islam dapat maju dan
membangun serta mampu mengalahkan tamadun orang-orang kafir Barat
itu? Jawabnya, tidak juga.
Sebab itu setiap umat Islam tidak perlu berasa takut terhadap
kemunculan Imam Mahdi. Kita tidak perlu takut dengan Imam Mahdi
kalau kita tidak berbuat apa-apa kesalahan. Lainlah kalau kita
sudah banyak buat dosa dan kezaliman terhadap manusia, maka
patutlah kita berasa takut. Jika takut, bertaubatlah segera dan
tinggalkan segala perbuatan lama yang jahat itu, insya-Allah tidak
akan ada apa-apa apabila Imam Mahdi itu muncul nanti. Jangan pula
kita berasa bimbang, berprasangka yang bukan-bukan dan lebih-lebih
lagi jangan memperkecil-kecilkan beliau.
Sebaik-baiknya sikap kita ialah jangan sampai tidak percaya
langsung, dan jangan juga sampai tidak tahu-menahu langsung tentang
Imam Mahdi. Bukan apa, kalau kita tidak percaya langsung,
takut-takut nanti apabila beliau datang, kita masih lagi coba
menafikan dan menolaknya. Sesiapa yang tetap menolak Imam Mahdi
sedangkan pada ketika itu beliau sudah muncul di depan mata,
berarti dia sudah berada di pihak musuh Islam, yakni kafir.
Kadang-kadang kita menolak kemunculan Imam Mahdi karena masih
sayangkan sistem Barat yang telah sekian lama menguasai
hati dan fikiran kita dan umat manusia seluruhnya. Mungkin masih
ada rasa sayang hendak meninggalkan sistem pusaka mat saleh itu,
biar pun telah lapuk dan terlalu reput. Maklumlah, benda yang telah
lama dan hampir sebati dengan hati kita, bukan senang hendak
menanggalkannya. Di samping itu, mungkin juga karena ada perasaan
kurang yakin dengan orang pilihan Allah itu untuk menerajui kita
umat Islam seluruhnya.
Jika itu alasan kita, mudahlah untuk menjawabnya. Biarkan Islam naik dahulu dan
lihatlah perubahan yang mampu dilakukannya, kemudian fikirkan semula buruk baiknya
sistem yang naik memerintah itu. Adakah sistem itu lebih baik daripada sistem
Barat atau Baratkah yang lebih baik daripada sistem Islam? Jika Islam lebih baik,
maka kita sangatlah beruntung dan bertuah karena mendapat dua kejayaan sekali
gus. Jika sistem Islam itu gagal, ketahuilah bahwa yang gagal itu bukan agama
Islam, tetapi kelemahan pengikut-pengikut yang melaksanakannya. Kita tidak rugi
apa-apa karena sebenarnya kita telah mencoba. Malah kita sebenarnya telah diberikan
pahala karena mencoba!
Artikel ini adalah bagian dari buku Imam Mahdi : Rahasia Kegemilangan Umat Islam pada Zaman Modern karangan Ustadz Hawari bin Abdul Malik |
- 3475 reads
Post new comment