0005a Jenis-jenis al-Mahdi
Submitted by admin on Sat, 2007-10-20 12:46 0005a Jenis-jenis al-Mahdi
Jenis-jenis al-Mahdi
Berdasarkan huraian dan keterangan ulama terdahulu, terdapat beberapa jenis
al-Mahdi. Jika digabungkan semua pendapat dan hujah para ulama sejak zaman-berzaman,
maka didapatlah beberapa jenis Mahdi. Berikut ini adalah beberapa jenis Mahdi
dan huraiannya secara serba ringkas.
- Mahdi dalam hal kebaikan, yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Maka tidaklah salah jika kita meletakkan seseorang sebagai Imam Mahdi karena
Khalifah Umar bin Abdul Aziz sendiri digelar orang sebagai Imam Mahdi, selagi
yang dimaksudkan itu bukan Imam Mahdi yang sebenar. Tidak bolehlah kita menghukum
sesat kepada seseorang yang mendakwa orang lain sebagai Imam Mahdi, selagi
yang didakwa itu bukan bermaksud Imam Mahdi sebenar. Jika gelaran Mahdi itu
salah jika diberikan kepada seseorang, tentulah para tabiin menjadi orang
pertama yang menentangnya dengan sekeras-kerasmya. Mereka jugalah yang pertama
yang akan menghukum si pendakwa itu sebagai sesat, syirik dan membahayakan
akidah.
- Mahdi dalam hal peperangan yaitu orang yang sentiasa bergelimang
dalam peperangan fi sabilillah. Dalam kes ini, Mahdi yang dimaksudkan adalah
sekumpulan orang, yaitu orang-orang yang istiqamah dalam urusan perjuangan
mereka itu, demi menegak dan meninggikan kalimah Allah di atas muka bumi ini.
- Mahdi dalam hal agama yaitu Nabi Isa bin Maryam AS. Beliau
adalah orang yang sempurna Mahdinya yaitu tidak pernah melakukan dosa dan
maksiat, yang bersifat dengan maksum, karena beliau adalah seorang nabi dan
rasul, malah rasul yang Ulul ‘Azmi. Maka karena itulah beliau dianggap
sebagai Imam Mahdi yang sempurna agamanya. Pemerintahannya ke atas seluruh
dunia selepas kemangkatan Imam Mahdi adalah suatu yang pasti karena sudah
disebutkan oleh Rasulullah SAW sendiri.
- Mahdi dalam hal pemerintahan yaitu Khulafa ur-Rasyidin yang
berempat. Mereka dikatakan khalifah ‘yang mendapat petunjuk’ dalam
pemerintahan mereka. Dan penggunaan istilah ‘yang mendapat petunjuk’
itu bermaksud bahwa mereka juga adalah al-Mahdi bagi umat ini, dan jumlah
al-Mahdi ini adalah empat orang seperti yang lazim diketahui umum.
- Imam al-Mahdi yang Muntazar, hanya seorang sahaja yaitu Muhammad
bin Abdullah, Ahlulbait AS. Inilah al-Mahdi yang sebenar, yang telah menimbulkan
terlalu banyak kontroversi, suatu jawatan yang cukup diminati oleh sekian
banyak orang, yang dibuktikan dengan terlalu banyaknya dakwaan sebagai Imam
Mahdi. Namun satu perkara yang pasti adalah, al-Mahdi yang sebenar tetaplah
Imam Mahdi, manakala yang palsu tetap akan lenyap. Ini sesuai dengan firman
Allah SWT, “Apabila datang yang hak, yang batil pasti akan sirna…”
- Mahdi palsu yang sentiasa muncul di sana-sini dari semasa
ke semasa. Inilah al-Mahdi palsu, yaitu golongan yang coba mengambil kesempatan
di atas kejahilan dan kelemahan umat Islam untuk tujuan pribadi. Namun yang
batil tetaplah batil, akhirnya pasti akan lenyap ditelan zaman, lenyap bersama-sama
dengan lenyapnya si pendakwa dirinya Imam Mahdi itu.
- Mahdi di kalangan para aulia Allah. Mereka ini adalah wali-wali
besar pada zaman mereka dan menjadi pemerintah bagi sekalian wali pada zaman
masing-masing. Mereka ini adalah para Wali Qutub dan Wali Ghaus, yang mempunyai
peranan yang cukup besar dalam Wilayah Auliya. Peranan mereka tidak begitu
dikesan oleh orang awam, tetapi cukup dirasakan oleh kalangan wali-wali dan
para solihin.
- Mahdi yang diambil berkat yaitu orang yang menggunakan gelaran al-Mahdi pada hujung namanya, bukan sebagai tokoh yang khas. Oleh karena Mahdi itu bermaksud orang yang mendapat petunjuk, maka beberapa orang pemerintah turut menggunakan gelaran al-Mahdi, dengan tujuan mengambil berkat daripada pribadi sebenar yang digelar al-Mahdi itu. Orang Melayu menamakan anak mereka dengan Mahadi, sebagai mengambil berkat tersebut.
Artikel ini adalah bagian dari buku Imam Mahdi : Rahasia Kegemilangan Umat Islam pada Zaman Modern karangan Ustadz Hawari bin Abdul Malik |
- 5627 reads
Post new comment